Keraton Yogyakarta Gelar Mubeng Beteng di Malam Suro. Gambar : sleman.pikiran-rakyat.com

Keraton Yogyakarta Gelar Mubeng Beteng di Malam Suro


Keraton Yogyakarta Gelar Mubeng Beteng di Malam Suro. Gambar : sleman.pikiran-rakyat.com
25 Juni 2025 11:43
25/06/2025
274
sleman.pikiran-rakyat.com

Keraton Yogyakarta Gelar Mubeng Beteng di Malam Suro

dijogja.co -

Kapan malam 1 Suro 2025? Sesuai kalender Jawa, malam pergantian tahun ini akan bertepatan dengan Kamis, 26 Juni 2025. Sementara itu, 1 Suro 1959 Dal akan jatuh pada Jumat Kliwon, 27 Juni 2025. Meskipun punya kaitan dengan penanggalan Hijriah, kalender Jawa memiliki keunikan tersendiri.

Dalam sistem penanggalan Jawa pada era Kerajaan Mataram hingga kini, satu Suro merupakan hari pertama dalam setahun kalender. Artinya, 1 Suro setara dengan 1 Muharam dalam kalender Hijriah.

Sejak disahkan sebagai penanggalan resmi Jawa oleh Raja Mataram, Sultan Agung, pada 1633 Masehi lalu, penetapan 1 Suro kerap berbarengan dengan 1 Muharam. Hal ini bukan tanpa sebab. Kedua penanggalan ini memang menggunakan sistem kalender kamariah atau perhitungan hari berdasarkan bulan.

Dalam sejarahnya, Sultan Agung memang mengadopsi penanggalan Islam sebagai salah satu bentuk penanaman nilai Islam di masyarakat Jawa. Oleh karenanya, penghitungan berdasarkan peredaran bulan dipakai, walaupun sebelumnya kalender Jawa menggunakan sistem tahun Saka yang dihitung melalui peredaran Matahari.

Memang, sistem kalender yang dipakai oleh Sultan Agung adalah sistem kalender kamariah. Namun, ia tidak lantas mengubah kalender Jawa mengikuti perhitungan tahun Hijriah begitu saja. Sultan Agung memilih untuk memadukan Kalender Jawa ini dengan penanggalan Hindu yang selama ini digunakan.

Perpaduan itu bisa dilihat dari penghitungan tahun. Dalam kalender Hijriah, penghitungan didasarkan pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad saw. dari Makkah ke Madinah. Inilah tahun pertama Hijriah.

Meskipun mengadopsi penghitungan berbasis bulan yang digunakan dalam kalender Hijriah, uniknya, kalender Jawa justru tetap mempertahankan tahun Saka. Oleh karenanya, ketika diterapkan pertama kali, kalender Jawa langsung bertarikh tahun 1555 Jawa.

Hal ini dikarenakan kala itu masyarakat Jawa sedang sedang menjalani tahun 1555 Saka. Alih-alih mengubahnya menjadi tahun 1043 sebagaimana tahun Hijriah kala itu, Sultan Agung memilih untuk tetap menyebut tahun itu sebagai 1555 Jawa. Karena hal ini pula, 27 Juni 2025 Masehi bertepatan dengan 1 Suro 1959 Jawa dan 1 Muharam 1447 Hijriah.

Selain itu, penghitungan kalender Jawa juga menganut sistem lain yang berbeda dari kalender Hijriah, Misalnya, perhitungan siklus delapan tahun (windu), satu pekan (pancawara), dan pasaran.

Bagi kalangan umum, penggunaan kalender Jawa kini sangat terbatas. Bagi sebagian masyarakat Jawa, kalender ini digunakan hanya untuk menentukan hari-hari penting dalam hidup seperti pernikahan.

Akan tetapi, penggunaan kalender Jawa masih digunakan oleh Kesultanan Ngayogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara kelembagaan, "kerajaan" yang masih berdiri itu menggunakan kalender Jawa untuk menentukan waktu pelaksanaan upacara adat.

Seperti pada 1 Suro 1959 Jawa/2025 Masehi kali ini, Keraton Yogyakarta akan menggelar Mubeng Benteng Kraton Jogja.

Mubeng Beteng Kraton Jogja adalah salah satu upacara adat yang dikenal sebagai "Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng". Pada 2025 kali ini, upacara ini akan diselenggarakan pada Kamis, 26 Juni 2025 mulai pukul 23.00 WIB.

Dalam praktiknya, para penghuni keraton akan berjalan kaki mengelilingi benteng. Jalan kaki ini dilakukan dalam senyap atau diam sebagai bentuk introspeksi diri setahun ke belakang.

Kini, upacara tahunan ini dilakukan secara terbuka dan warga dapat ikut menyaksikannya. Sebelum dimulai, nantinya prosesi ini akan dibuka dengan pembacaan kidung Macapat sejak selepas Isya.

Untuk mengikuti upacara adat ini, pengunjung perlu memenuhi syarat berikut:

  • Menjaga keheningan,
  • Berbusana rapi,
  • Tidak memakai celana pendek.

Berikut jadwal lengkap upacara Mubeng Beteng Kraton Jogja 2025.

Tanggal pelaksanaan: 26 Juni 2025,
Waktu: 23.00 WIB-selesai,
Tempat: Bangsal Ponconiti, Kompleks Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta,
Rangkaian acara: Pembacaan kidung Macapat selepas Isya, lalu mulai proses Mubeng Beteng pada 23.00 WIB.
Anda yang penasaran dengan upacara kebudayaan ini namun tidak bisa datang langsung, acara ini akan disiarkan secara langsung melalui live streaming Instagram dan TikTok Kraton Jogja.

Sumber: Tirto.id

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja tour Travel
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co