Di balik tenangnya alam Kulon Progo, tersimpan kuliner tradisional yang sudah ada sejak zaman para leluhur: Besengek Tempe Benguk. Makanan ini bukan sekadar lauk, tetapi jejak sejarah dan budaya yang hidup lewat dapur-dapur rumah warga.
Tempe Benguk berasal dari kacang benguk, sejenis kacang berukuran besar berwarna kehitaman yang dulu tumbuh subur di ladang-ladang Kulon Progo. Jika dilihat sekilas, tempe ini berbeda dari tempe kedelai biasa—dari bentuk bijinya yang lebih besar hingga warnanya yang pekat. Namun di balik tampilannya yang sederhana, tersimpan rasa dan proses panjang yang mencerminkan kearifan lokal.
Cara mengolah Tempe Benguk pun tidak bisa instan. Mulai dari perendaman selama tiga hari, perebusan dan penggilingan, lalu diberi ragi dan dibungkus, hingga proses fermentasi total yang memakan waktu enam hari penuh. Ini bukan hanya soal memasak, tapi juga ketekunan dan kesabaran.
Setelah tempe jadi, barulah proses “disengek” dimulai—yakni dimasak dengan santan dan rempah-rempah khas Jawa seperti lengkuas, kemiri, dan daun salam. Hasilnya adalah Besengek Tempe Benguk, sajian berkuah santan kental dengan cita rasa gurih dan aroma rempah yang menyatu sempurna dalam setiap gigitan.
Meski terlihat seperti masakan rumahan biasa, besengek ini menyimpan nilai ekonomi yang tak bisa diremehkan. Banyak ibu rumah tangga di Kulon Progo kini memproduksi tempe benguk dan besengeknya secara rumahan, menjadikannya bagian dari usaha mikro yang mendongkrak penghasilan keluarga.
Lebih dari sekadar makanan, Besengek Tempe Benguk adalah simbol ketahanan budaya dan ekonomi lokal. Di tengah arus makanan cepat saji dan tren kuliner modern, hidangan ini tetap bertahan, menjadi pengingat bahwa rasa otentik dan tradisi punya tempat yang istimewa di hati masyarakat.
Jika suatu saat kamu mengunjungi Kulon Progo, jangan hanya datang untuk keindahan alamnya. Cari juga warung atau pasar tradisional yang menjual Besengek Tempe Benguk, dan rasakan sendiri bagaimana satu piring sederhana bisa membawa kita ke masa lalu yang hangat dan penuh cerita.
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co