ARTJOG 2025 Siap Digelar, Usung Tema “Motif: Amalan” sebagai Penutup Trilogi. Gambar : IG @artjog.id

ARTJOG 2025 Siap Digelar, Usung Tema “Motif: Amalan” sebagai Penutup Trilogi


ARTJOG 2025 Siap Digelar, Usung Tema “Motif: Amalan” sebagai Penutup Trilogi. Gambar : IG @artjog.id
19 Juni 2025 15:39
19/06/2025
13
IG @artjog.id

ARTJOG 2025 Siap Digelar, Usung Tema “Motif: Amalan” sebagai Penutup Trilogi

dijogja.co -

Pameran seni rupa kontemporer berskala nasional, ARTJOG, akan kembali digelar mulai 20 Juni hingga 31 Agustus 2025 di Jogja National Museum. Tahun ini, ARTJOG menghadirkan tema “Motif: Amalan”, yang menjadi bagian penutup dari rangkaian trilogi pameran “Motif” yang digagas sejak 2023 bersama kurator Hendro Wiyanto.

Melalui tema “Amalan”, ARTJOG 2025 mengajak publik untuk memandang seni tidak hanya sebagai objek estetik, tetapi juga sebagai praktik sosial yang berdampak bagi kehidupan sehari-hari. Seni ditampilkan sebagai bagian dari proses berbagi, belajar bersama, dan menyumbang nilai pada masyarakat.

Dalam program pameran utama, dua seniman komisi diundang secara khusus, yakni Anusapati dari Yogyakarta dan kolektif REcycle EXPerience asal Bandung. Anusapati menghadirkan instalasi dari kayu bekas yang menyuarakan kegelisahan terhadap isu lingkungan, sementara REcycle EXPerience—proyek seni yang dirintis oleh Evan Driyananda dan Attina Nuraini—akan membangun sosok robot raksasa dari mainan bekas. Karya ini melibatkan partisipasi pengunjung yang diperbolehkan menyumbangkan mainan untuk menjadi bagian dari instalasi.

Keterlibatan masyarakat juga ditegaskan dalam program Spesial Project, yang menampilkan karya kolaboratif dari tiga kelompok seni: Murakabi Movement, Ruangrupa, dan DEVFTO Printmaking Institute. Proyek-proyek ini tidak hanya menampilkan karya visual, tetapi juga mengajak audiens untuk ikut serta dalam eksplorasi sosial, pendidikan, dan lingkungan melalui pendekatan artistik yang reflektif dan partisipatif.

Tahun ini, ARTJOG juga memperkenalkan program baru bernama Spotlight—sebuah inisiatif yang menghubungkan seni rupa dengan dunia profesional di luar seni. Aktor Reza Rahardian terlibat dalam program ini melalui instalasi khusus yang merefleksikan perjalanan 20 tahun kariernya di dunia seni peran.

Dalam semangat inklusivitas, ARTJOG kembali membuka ruang bagi pelibatan difabel, tidak hanya sebagai pengunjung tetapi juga sebagai pelaku seni. Bekerja sama dengan Open Arms dari Selasar Sunaryo Art Space, program LoveARTJOG menghadirkan mini residensi yang melibatkan seniman difabel untuk berkarya dan berinteraksi langsung dengan studio seni di Yogyakarta.

Di lini pertunjukan, Performa•ARTJOG akan berlangsung rutin setiap akhir pekan selama pameran berlangsung. Tahun ini, grup musik elektronik Bottlesmoker bersama Rumah Atsiri Indonesia dipercaya untuk merespons tema utama lewat pertunjukan eksperimental. Penampilan lain juga akan dihadirkan melalui kolaborasi bersama Garasi Performance Institute, Lembana Artgroecosystem, Tralala Blip, serta duo asal Prancis, Ko Shin Moon dan Rouge—dalam kerja sama dengan Liquid Architecture dan IFI Yogyakarta.

Total sebanyak 91 seniman ambil bagian dalam ARTJOG 2025, termasuk 44 seniman anak. Sementara itu, deretan penampil untuk program Performa•ARTJOG mencakup 53 seniman dari berbagai latar belakang disiplin seni.

Untuk dapat menikmati seluruh rangkaian program, pengunjung dapat membeli tiket dengan harga Rp80.000 untuk dewasa dan Rp50.000 untuk anak usia 6 hingga 15 tahun. Informasi lengkap serta pemesanan tiket tersedia melalui situs resmi www.artjog.id.

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja tour Travel
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co