Angin Segar! Rute Trans Jogja Jogja–Wonosari Dapat Dukungan DPRD DIY. Gambar : wikipedia.com

Angin Segar! Rute Trans Jogja Jogja–Wonosari Dapat Dukungan DPRD DIY


Angin Segar! Rute Trans Jogja Jogja–Wonosari Dapat Dukungan DPRD DIY. Gambar : wikipedia.com
17 Juni 2025 14:14
17/06/2025
17
wikipedia.com

Angin Segar! Rute Trans Jogja Jogja–Wonosari Dapat Dukungan DPRD DIY

dijogja.co -

Gagasan pembukaan rute baru Trans Jogja yang menghubungkan wilayah di Yogyakarta, Sleman, Bantul dengan Wonosari, Gunungkidul mulai mendapatkan atensi serius dari kalangan legislatif DIY. Rencana ini disambut positif karena dinilai sejalan dengan kebutuhan mobilitas masyarakat, pemerataan pembangunan, serta pengembangan kawasan strategis di wilayah selatan DIY.

Wakil Ketua Komisi C DPRD DIY, Amir Syarifudin, mengatakan inisiatif ini merupakan langkah yang sangat tepat, terutama untuk menjawab tantangan kepadatan arus lalu-lintas yang kerap terjadi pada jalur utama Yogyakarta–Wonosari. Usulan pembukaan rute Trans Jogja ke Wonosari menurut Amir perlu mendapat dukungan bersama.

"Namun jangan hanya fokus pada jalur utama. Kita juga harus memperhatikan jalur-jalur alternatif yang berpotensi mendukung kelancaran lalu-lintas sekaligus membuka akses bagi daerah yang selama ini belum maksimal tersentuh pembangunan," ungkap Amir, Jumat (13/6/2025).

Salah satu jalur alternatif yang disorot Komisi C adalah jalur Mutihan–Srimartani yang mengarah ke Kalurahan Srimartani. Jalur ini sebelumnya telah menjadi sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), namun hingga kini belum dimaksimalkan penggunaannya.

"Jalur Mutihan–Srimartani bisa dikembangkan lebih lanjut. Kalau dikelola dan diperbaiki, ini akan menjadi salah satu akses penting untuk mengurai beban jalan utama, sekaligus membuka keterisolasian beberapa wilayah di sekitarnya," tambah Amir.

Selain jalur baru, Amir juga menyoroti perlunya perbaikan pada ruas jalan Cino Mati, salah satu akses penting namun selama ini terhambat akibat persoalan status tanah inclave. Meski kendala hukum menjadi tantangan, Amir berharap pemerintah daerah bisa lebih proaktif mencari solusi.

“Kita semua tahu masalah tanah inclave itu tidak mudah. Tapi bukan berarti dibiarkan begitu saja. Ini jalan penting yang bisa jadi penopang konektivitas wilayah. Komunikasi lintas instansi dan masyarakat pemilik lahan harus terus dibangun," tambah dia.

Tak hanya memperjuangkan pembukaan rute baru dan jalur alternatif, Komisi C juga menekankan pentingnya pembenahan infrastruktur pendukung transportasi, terutama di jalur Playen–Mangunan. Wilayah ini dinilai strategis, tidak hanya sebagai penghubung antar-kecamatan, tapi juga sebagai penunjang pengembangan destinasi wisata di kawasan selatan.

"Beberapa kebutuhan mendesak antara lain pengaspalan jalan pada ruas-ruas yang masih berupa jalan tanah atau berbatu, penambahan lampu penerangan jalan umum (LPJU) demi menjamin keamanan pengguna jalan, terutama saat malam hari. Kemudian pemeliharaan rutin drainase dan bahu jalan untuk mencegah kerusakan saat musim hujan," tambahnya.

Selengkapnya Baca KRJogja

Iklan

Jasa Pembuatan Website Jogja tour Travel
Pasang Iklan Gratis

Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co