Investasi Mega TikTok di Indonesia: Perluas Pasar dan Ciptakan Peluang Bisnis
17 Juni 2023 18:00
17/06/2023
310
ilustrasi
Investasi Mega TikTok di Indonesia: Perluas Pasar dan Ciptakan Peluang Bisnis
dijogja.co -
Aplikasi video pendek TikTok berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar ke Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Langkah ini diambil oleh TikTok sebagai upaya untuk memperluas kehadirannya di kawasan Asia Tenggara.
Menurut laporan dari Reuters pada tanggal 15 Juni 2023, TikTok memiliki target untuk melipatgandakan ukurannya di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Asia Tenggara merupakan wilayah dengan populasi lebih dari 630 juta orang yang mayoritas berusia di bawah 30 tahun, sehingga menjadi pangsa pasar yang besar bagi TikTok. TikTok saat ini tengah bersaing dengan platform-platform besar seperti Shopee, Lazada, Alibaba, dan GoTo dalam hal jumlah pengguna, terutama dalam layanan belanja daring melalui TikTok Shop.
"Kami berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar di Indonesia dan Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang," ujar CEO TikTok, Shou Zi Chew, dalam sebuah forum di Jakarta seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada tanggal 15 Juni 2023.
Chew menambahkan bahwa dengan meningkatnya jumlah pengguna dan adanya ekspansi iklan ke layanan e-commerce, konten di platform TikTok menjadi lebih beragam. Hal ini memungkinkan pengguna untuk berbelanja melalui saluran tayangan langsung di aplikasi tersebut.
Chew juga menyampaikan bahwa TikTok saat ini telah memiliki 8.000 karyawan di Asia Tenggara dan 2 juta pedagang UMKM di Indonesia, yang merupakan wilayah terbesar di kawasan tersebut.
Rencana investasi TikTok ini muncul di tengah ketatnya pengawasan terhadap perusahaan asal China tersebut, karena adanya kekhawatiran akan gangguan keamanan yang mungkin ditimbulkan oleh aplikasi tersebut. Beberapa negara, seperti Inggris dan Selandia Baru, telah melarang penggunaan aplikasi TikTok di perangkat pemerintah.
Namun, TikTok telah membantah tuduhan bahwa mereka pernah membocorkan data pengguna kepada pemerintah China. Perusahaan yang dimiliki oleh ByteDance, perusahaan asal China, menegaskan bahwa mereka tidak akan memberikan data pelanggan kepada pemerintah, bahkan jika diminta.
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co
